Source: Author's Collection |
Belum memungkinkan
untuk berkunjung ke kota lain membuat kaki saya akhirnya kembali berpijak di kota
Depok. Kali ini adalah Janjian Coffee Roasters 2.0 –selanjutnya disebut Janjian
2.0, yang merupakan cabang kedua dari Janjian Coffee Roasters 1.0, Bogor. Buka
pukul 10 pagi dan tutup pada pukul 10 malam, Janjian 2.0 memiliki konsep yang
sama dengan cabang pertamanya. Bedanya adalah Janjian 1.0 memiliki pohon-pohon
pinus sebagai ciri khas hingga mematenkan hashtag
#CoffeeandPine. Loh loh, kok jadi concern
ke Janjian 1.0 nya nih? Hahaha tenang, tenang. Yuk, mulai bahas ambience dan interior ciamik dari
Janjian 2.0!
Janjian 2.0
berada di kawasan pertokoan yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 3B, Pancoran
MAS, Depok, Jawa Barat. Coffee shop
ini memiliki konsep woods and minimalist
di bagian luar hingga ke bagia non-smoking
room-nya. Namun, siapa sangka di belakang coffee shop ini terdapat sebuah harta karun bagi Sahabat Kopi yang suka
berswafoto? Coffee shop yang baru
berusia 5 bulan ini memiliki konsep yang cukup matang dalam hal ambience sehingga mampu menarik para
pengunjungnya. Janjian 2.0 memiliki backyard
indah yang terbagi menjadi bagian teras dan bagian rerumputan. Terdapat banyak
bangku dan meja yang terbuat dari kayu, menambah kesan asri dari backyard cantik milik Janjian Coffee
Roasters 2.0 ini.
Saatnya
membahas meja barista milik Janjian 2.0 yang juga sangat menarik bagi saya.
Terbuat dari batu, meja barista ini berhasil menyatu dengan konsep interior
yang dimiliki Janjian 2.0. Tidak adanya sekat yang menghalangi para pengunjung
yang memesan membuat meja barista ini terlihat luas. Terdapat beberapa coffee machine, beberapa botol air
mineral dengan logo Janjian sebagai merknya, dan peralatan-peralatan yang biasa
Sahabat Kopi lihat di meja barista coffee shop manapun.
“Signature-nya ada apa aja, Mas?” tanya
saya pada barista. Ada Kopi Susu Kalcer dan
Kopi Krim sebagai signature coffee dari Janjian 2.0 yang
masing-masing seharga 25 ribu rupiah per gelas. Saya memesan keduanya. Untuk Kopi Krim, baristanya menyajikan di
sebuah gelas kaca lengkap dengan sebuah sedotan hitam. Untuk Kopi Susu Kalcer, saya meminta disajikan
di plastic cup dengan logo Janjian di
cup holder yang terbuat dari kardus.
Tak butuh waktu lama untuk menunggu kedua kopi yang saya order, tangan baristanya sudah pasti handal dalam hal ini.
Kopi Krim, rasa krim kentalnya yang
manis tidak merusak rasa kopi membuat saya sangat menikmati setiap tegukannya.
Rasanya yang light membuat saya
menghabiskan kopi ini dalam waktu yang singkat, apalagi ditemani dengan obrolan
seru bersama teman. Berbeda dengan Kopi
Krim, Kopi Susu Kalcer memiliki tekstur yang lebih cair. Rasa kopinya lebih
pekat dibandingkan dengan Kopi Krim. Jika
diharuskan memilih antara kedua kopi tersebut, saya akan memilih Kopi Susu Kalcer walaupun Kopi Krim juga sangat unik. Anyway, ada yang tahu maksud dari Kalcer? Menurut sang barista, Kalcer diambil dari kata “Culture” yang berarti “Kultur”. Sangat
unik, bukan?
Selain kedua
kopi tersebut, Janjian Coffee Roasters 2.0 juga memiliki menu coffee base yang menggunakan latte art yang dijamin bagus karena
salah satu baristanya menduduki peringkat ke-6 di Indonesia Latte Art Championship 2018, loh! Selain itu, ada pula Manual Brew yang menggunakan biji kopi
dari roaster milik sendiri. Adalah
278 Roastery, pemasok biji kopi untuk Janjian Coffee Roasters 1.0 maupun 2.0.
Kebetulan di hari saya berkunjung, Janjian 2.0 menyediakan biji kopi Bali Honey untuk manual brew-nya.
Bagaimana dengan menu non-coffee base?
Ada Avocado Latte, Chocolate Macchiato,
dan masih banyak yang lainnya, dan pastinya enak-enak! Untuk signature side
dish-nya, Janjian 2.0 punya Crispy Banana,
semacam Banana Nugget dengan cinnamon sebagai topping-nya.
Untuk harga
menunya, Janjian mematok harga mulai dari 20 ribu hingga 38 ribu rupiah per
gelas kopinya. Harga ini cukup terjangkau sehingga membuat coffee shop ini ramai didatangi oleh para pelajar dan mahasiswa
yang sekadar ingin nongkrong atau
mengerjakan tugas. Biasanya pengunjung mulai berdatangan setelah jam makan
siang, disusul peak season-nya mulai
pukul 4 sore hingga malam. Tak jarang Janjian 2.0 harus menutup tokonya pukul
11 malam karena betahnya Sahabat Kopi yang berkunjung ke sana.
Jelas, ambience
yang berbeda dengan harga yang cukup terjangkau serta musik-musik yang catchy pasti akan membuat siapapun betah
berlama-lama di coffee shop ini.
Belum lagi spot-spot foto yang sangat instagenic
bertemakan backyard yang dipenuhi
tanaman hijau dan rerumputan. Jadi, kapan merancang janji untuk ke Janjian
Coffee Roasters 2.0 nih, Sahabat Kopi?
Sekian dulu coffee-travel-guidance dari Rekonsiliasi Kopi
ya! Apa? Masih kurang? Tenang aja! Next episode Rekonsiliasi Kopi siap
memberikan informasi terkait toko-toko kopi yang berada di Jakarta dan
sekitarnya. So stay tune and enjoy your
coffee, Sahabat Kopi!
Source: Author's Collection |
Source: Author's Collection |
Source: Author's Collection |
Source: Author's Collection |
[Kopi Krim] Source: Author's Collection |
[Kopi Susu Kalcer] Source: Author's Collection |
[Hand-lettering by @dsatriorizky] Source: Author's Collection |
Source: Author's Collection |
Source: @faizawahidah |
Source: @anssyafira |