Rekonsiliasi Kopi

Pukul 7 malam waktu Indonesia bagian ingin ngopi, saya bergegas menuju Depok karena sudah ada rencana ingin ke salah satu coffee shop di sana. Adalah Saturday Coffee 1.0 yang baru saja pindah ke tempat baru awal Desember tahun 2018 lalu. Pindahnya memang tidak begitu jauh dari tempat lama, hanya dua kios ke kiri. Namun rumah baru untuk Saturday Coffee 1.0 yang beralamat di Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Tugu, Cimanggis, Depok ini lebih luas dan nyaman. Buka setiap hari pukul 10 pagi dan tutup pukul 12 malam dengan lokasi yang cukup strategis karena berada di dekat kampus-kampus ternama di Kota Depok membuat coffee shop ini sering kali dipadati oleh para loyal customer-nya.

Berada di lantai 2, Saturday Coffee 1.0 memiliki ruangan non-smoking dan smoking yang dipisahkan oleh pintu dan jendela kaca. Ketika membuka pintu depan coffee shop ini, Sahabat Kopi akan langsung di sapa dengan ruangan non-smoking dengan nuansa abu-abu dan hitam. Terdapat meja barista yang cukup besar tanpa adanya sekat yang menghalangi, juga ada beberapa meja dan kursi berbahan dasar kayu. Melintasi sekat pintu kaca, Sahabat Kopi akan memasuki smoking area dengan nuansa abu-abu dan putih dimana terdapat tangga batu khas Saturday Coffee dan beberapa meja-kursi kayu. Ada pun beberapa pajangan seperti tanaman hias, beberapa buku, dan mini-guitar.

Coffee shop ini sangat cocok bagi Sahabat Kopi yang ingin sekadar nongkrong dengan teman-teman karena suasananya yang asyik. Selain itu, coffee shop ini juga bisa dijadikan tempat untuk mengerjakan tugas, tapi pastikan Sahabat Kopi tidak datang di peak season-nya ya! Peak season-nya di mulai pukul 4 sore hingga tengah malam. Bisa dikatakan, semakin malam akan semakin ramai pula coffee shop ini. Oh iya, jangan pernah takut untuk ke coffee shop ini sendirian ya. Kenapa? Karena barista-barista dan para loyal customer disini sering berinteraksi dengan pengunjung lainnya. Jadi, walaupun datang sendiri, kalian tetap akan mendapatkan teman ngobrol asal kalian juga mau berinteraksi ya!

Beralih ke meja barista yang bernuansa batu dan kayu. Diatasnya terdapat beberapa mesin penggiling kopi dan beberapa kotak berisikan coffee beans lengkap dengan penjelasan mengenai masing-masing bean tersebut. Di meja barista yang juga dijadikan meja kasir ini terdapat sebuah etalase yang berisikan side dish khas coffee shop ini. “Silahkan, Kak. Mau pesan apa?” sapa baristanya ramah. Saya akui, barista-barista di coffee shop ini sangat interaktif dengan pengunjung yang datang sehingga membuat pengunjung merasa akrab dan nyaman.

Coffee shop yang sering memutar lagu-lagu indie dengan genre folks ini memiliki 3 jenis minuman Signature, yaitu Wake Up Call, Rosegold, dan Iced Coffee Rock N Roll. Untuk signature, saya memesan Wake Up Call. Adalah es kopi yang dicampur dengan soda dan lemon. Kombinasi 3 bahan ini sangat unik karena memadukan rasa kopi yang pahit, rasa khas dari soda, dan rasa asam-manis dari lemon. Wake Up Call sangat saya rekomendasikan untuk Sahabat Kopi yang membutuhkan minuman yang segar.

Saya juga memesan kopi susu khas disini, yaitu Kopi Susu Mantan yang sangat nikmat disajikan dengan segelas es batu, minuman satu ini adalah favorit saya. Adalah kopi susu botolan dengan kombinasi kopi dan susu yang tepat, membuat Kopi Susu Mantan terasa manis dan ringan namun tetap memiliki sedikit after taste kopi yang pahit. Kopi Susu Mantan sangat cocok dinikmati dengan Brownie sebagai side dis­h­­-nya.

Saturday Coffee 1.0 juga terkenal akan manual brew-nya. Coffee shop ini selalu menyediakan 4 jenis coffee beans berbeda. Sahabat Kopi tinggal pilih sesuai selera dan barista handalnya akan segera memproses coffee beans pilihan Sahabat Kopi dengan cara di-filter. Selain manual brew, Saturday Coffee 1.0 juga memiliki coffee base drink dengan latte art yang cantik. Salah satunya adalah Cappuccino yang dibuat oleh salah satu barista disini, latte art-nya simple namun tetap instagenic.

Untuk harga menunya, Saturday Coffee 1.0 sangat ramah bagi kantong mahasiswa seperti saya dan mayoritas pembaca di sini. Minumannya dimulai dari harga 15 ribu hingga 29 ribu rupiah saja, hal ini juga sama dengan side dish-nya. Namun juga ada beberapa side dish yang disediakan di etalase seperti Brownie, Red Velvet, dan Donat dengan harga 10 ribu rupiah.

Harga yang terjangkau, nuansa yang asyik, barista dan loyal customer yang ramah dan interaktif, menjadikan Saturday Coffee 1.0 ini sangat saya rekomendasikan untuk dikunjungi. Dengan menyeruput kopi nikmat dan menyantap side dish enak sambil mendengarkan lagu-lagu yang diputarkan disini, Sahabat Kopi pasti betah berlama-lama di coffee shop ini karena saya pun merasa begitu hahaha.

Sekian dulu coffee-travel-guidance dari Rekonsiliasi Kopi ya! Apa? Masih kurang? Tenang aja! Next episode Rekonsiliasi Kopi siap memberikan informasi terkait toko-toko kopi yang berada di Jakarta dan sekitarnya. So stay tune and enjoy your coffee, Sahabat Kopi!

Berbeda dengan kecintaan saya dengan kopi yang justru selalu saya tekuni. Sudah sejak awal tahun 2018 saya menyambangi berbagai macam coffee shop dan acara-acara bernuansa kopi. Berbagai rasa kopi telah saya nikmati dan selalu berhasil membuat saya makin menggilainya. Namun pada awal September 2018, saya mulai memikirkan hal apa yang saya dapatkan dari seringnya bersinggah dari satu coffee shop ke coffee shop lainnya? Saya mulai merasa harus melakukan sesuatu yang produktif dan bermanfaat dari hobi saya yang satu ini.

Source: Author's Collection

Adalah blogging yang akhirnya saya pilih untuk mewujudkan ide saya tersebut. Merasa kemampuan menulis saya belum hilang, saya mulai mencoba membuat review untuk tiap coffee shop yang pernah saya sambangi melalui blog saya yaitu http://rekonsiliasikopi.blogspot.com sebagai medianya. Ambience, interior, menu, rasa kopi, hingga harga saya ulas dan rangkum menjadi satu artikel. Awalnya saya mengambil foto-foto coffee shop tersebut dari internet dan sosial media untuk lalu disematkan di artikel saya. Namun, pada bulan Oktober akhirnya saya bisa mengambil sendiri foto-foto coffee shop yang saya sambangi tiap minggunya dengan kamera sederhana saya.

“Mas, izin ambil foto untuk blog saya, ya. Boleh?” itulah yang sering kali saya tanyakan pada barista yang sedang berjaga di coffee shop yang saya sambangi. Terkadang jika beruntung, saya diberikan kesempatan untuk berbincang dengan salah satu barista atau bahkan dengan owner-nya langsung. Hal tersebutlah yang membuat saya makin menikmati menjadi blogger, karena saya bisa bertemu dengan orang-orang baru sekaligus belajar banyak hal dari mereka. Menjadi blogger membuat saya merasa menjadi jurnalis dan redaksi dalam satu waktu dan itu menyenangkan.

Source: Author's Collection

Sebenarnya jika untuk mengulas coffee shop, mungkin lebih asyik jika dibuat vlog. Namun saya memiliki tujuan lain kenapa pada akhirnya saya memilih blog sebagai media. Tujuan saya adalah untuk membantu Najwa Shihab. Loh, ada apa dengan Najwa Shihab? Najwa Shihab adalah salah satu tokoh di dunia jurnalistik Indonesia dan juga merupakan Duta Literasi Indonesia. Saya sangat mengidolakan Najwa Shihab sampai saya merasa harus ikut membantu beliau untuk membuat generasi muda lebih giat membaca. Namun, dewasa ini, generasi kita terlalu sering memegang gadget dibandingkan buku. Nah, dengan blog, saya merasa mampu membantu generasi muda untuk lebih giat membaca dengan gadget sebagai medianya.

Berbicara tentang momen spesial yang saya rasakan saat menjadi blogger mungkin terjadi ketika saya menyambangi coffee shop yang pernah saya ulas di blog saya. Ketika itu baristanya bertanya apakah saya yang telah membuat review tetang coffee shop tersebut. Tak hanya baristanya, salah satu loyal customer disana juga bertanya demikian. Setelah itu, ketika saya ingin beranjak pulang, saya bertemu dengan salah satu owner coffee shop tersebut dan izin pamit. Ketika saya bersalaman dengannya, beliau berkata “terima kasih ya atas review di blognya.” Saat itu adalah kali pertama saya dikenali sebagai seorang blogger serta diberikan ucapan terima kasih. Saya merasa sangat senang dan makin bersemangat untuk terus membuat artikel ulasan lainnya.

[Affogato] Source: Author's Collection

Momen spesial lainnya terjadi di bulan Desember 2018 ketika nama Affogato (salah satu menu berbahan dasar kopi dan es krim vanilla) mulai disematkan kepada saya oleh orang-orang di dunia kopi yang sering saya temui. Jujur, saya merasa sangat senang dan merasa terhormat mendapatkan panggilan khusus tersebut. Dan mulai bulan ini juga saya mulai melebarkan sayap relasi di dunia kopi lewat perbincangan-perbincangan yang saya bangun dengan owner maupun barista-barista coffee shop. Beberapa kali juga saya mendapatkan complimentary coffee dari coffee shop yang akan atau telah saya buatkan artikel review dan hal tersebut benar-benar membuat saya semakin bersemangat.

Masuk ke tahun 2019, saya memiliki beberapa resolusi untuk karir saya sebagai blogger. Yang pertama, saya sangat ingin mengubah domain blog saya menjadi “.com”. Dikarenakan profesi saya yang masih menjadi seorang mahasiswa, saya agak kesulitan untuk membeli domain sendiri. Namun saya yakin, di tahun ini saya akan membeli domain tersebut. Saya juga mulai mempelajari tentang web design. Hal ini saya lakukan untuk membuat template dan thumbnail blog saya menjadi lebih menarik namun tetap sederhana.

Source: Author's Collection

Resolusi lainnya adalah saya ingin membuat sub-session baru di blog saya. Saya telah membuat “Coffee-Travel-Guidance” yang berisikan ulasan-ulasan tentang coffee shop yang berada di sekitar Jakarta dan Depok sebagai sub-session pertama saya dan rencananya di tahun 2019 ini saya akan membuat sub-session baru, yaitu “Get to Know Your Barista”. Sub-session tersebut rencananya akan mengulas tentang barista-barista di coffee shop yang saya sambangi. Dengan cara interview untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai barista, saya ingin sub-session ini bisa membuat masyarakat luas lebih mengenal barista melalui informasi yang didapatkan langsung dari barista itu sendiri. Untuk mewujudkan resolusi ini, saya masih perlu melakukan beberapa kali riset untuk menyusun format pertanyaan yang nantinya akan saya tanyakan pada narasumber.

Selain itu, saya juga ingin sekali mencoba mengulas coffee shop-coffee shop yang berada di luar Jakarta dan Depok. Daerah yang sangat ingin saya sambangi adalah Bandung, karena menurut relasi-relasi saya, Bandung adalah surga bagi penikmat kopi. Jika mendapatkan rezeki dan waktu lebih, saya akan travelling ke Bandung untuk mencoba sarapan, makan siang, dan makan malam di coffee shop-coffee shop berbeda di Bandung, sesuai dengan rekomendasi relasi-relasi saya yang pernah ke sana.

Untuk saat ini, selagi saya mencoba mewujudkan resolusi tahun 2019, saya akan terus mencoba konsisten dalam membangun blog saya dengan cara meng-upload artikel minimal satu kali dalam satu minggu. Dengan begitu, para pembaca dan visitor blog saya akan selalu mendapatkan rekomendasi satu coffee shop tiap minggunya untuk menghabiskan akhir pekannya.

Beberapa orang bertanya, apakah saya dibayar untuk melakukan hal ini. Jawabannya adalah tidak. Mungkin terkesan naif, namun bagi saya mimpi harus diwujudkan dengan loyalitas di setiap langkahnya. Saya yakin apa yang saya bangun saat ini nantinya akan membuahkan sesuatu yang bermanfaat bagi saya dan orang lain. Saya hanya perlu menjadi tetap konsisten, loyal, dan terus fokus dalam mewujudkan mimpi untuk membangun blog saya menjadi sebesar blog milik Mas Nodi, yaitu https://www.nodiharahap.com.

“Sweetheart, marry your goals, remain committed to success, be loyal to your dreams. It’s okay to choose yourself.” –R.H.Sin.

Sejak pertama kali berkunjung ke coffee shop satu ini, saya merasa coffee shop ini patut diapresiasi dengan review yang baik. Adalah Kopi Amat, coffee shop yang terletak di Jl. H. Naim III No.18, RT.4/RW.9, Cipete Utara, Jakarta Selatan, berhasil membuat saya nyaman dan merasa cocok. Coffee shop yang buka setiap hari dari pukul 8 pagi hingga 10 malam ini sering dikunjungi oleh loyal customer-nya bahkan di weekdays sekalipun. Begitu memasuki coffee shop ini, Sahabat Kopi akan disuguhkan non-smoking room yang sangat instagenic dengan ambient lighting yang redup ala coffee shop kekinian. Tulisan “Good Vibes Only” yang terbuat dari lampu neon berwarna merah menempel indah di dinding, sangat iconic dan sering kali di foto oleh para penikmat kopi yang akan meng-update status di sosial media. Adapun smoking area yang terletak di luar ruangan.

Kopi Amat, dengan konsep matangnya, berhasil membuat pengunjungnya betah berlama-lama di coffee shop ini. Ada berbagai macam properti yang bisa Sahabat Kopi gunakan maupun untuk sekadar foto-foto. Contohnya adalah buku-buku fotografi sampai novel-novel seperti 5cm karya Donny Dhirgantoro hingga novel series Shin Suikoden karya Eiji Yoshikawa, beberapa kaktus hias, beberapa piringan hitam termasuk pemutarnya, dan satu lagi yang pasti jadi favorit Sahabat Kopi –PlayStation. Semua bisa digunakan secara gratis, tapi pastikan kalian order kopi nikmatnya juga ya, Sahabat Kopi!

Seperti biasa, mari bahas meja baristanya. Terdapat banyak barang-barang, namun tetap terlihat rapi. Itulah kesan dari saya ketika pertama kali melihat meja baristanya. Ada etalase yang berisikan cemilan ringan dan botol-botol air mineral. Di bagian atasnya terdapat banyak bungkus coffee bean dari berbagai roastery dengan tulisan “Manual Brew” di atasnya. Di sampingnya terdapat mesin kasir dan beberapa notes. Di sisi lain meja barista terdapat beberapa coffee machine yang terjejer rapi. Di dekatnya terdapat tumpukan plastic cup, sedotan, sendok, tissue, dan lain-lain. Untuk menunya terdapat di bagian atas meja barista. Terbayang dimana? Nih, Rekonsiliasi Kopi tampilkan gambarnya agar Sahabat Kopi bisa lihat seunik apa meja barista dari Kopi Amat ini.

“Untuk signature-nya kita ada Es Kopi Susu Amat! dan Es Susu Kopi Banget! Kak. Saya sarankan pilih Es Kopi Susu Amat! nya Kak, karena kopinya lebih terasa,” jelas salah satu baristanya dengan ramah. Saya memutuskan untuk membeli apa yang disarankan oleh barista tersebut. “Untuk manual brew, kita punya beberapa coffee beans dari yang lokal sampai yang interlokal, Kak. Kalau mau yang lokal, saya sarankan yang dari Bali, Kak,” jelas Baristanya lagi. Untuk manual brew-nya saya memesan bean yang juga disarankan oleh sang barista. Tidak perlu menunggu lama, Segelas Es Kopi Susu Amat! dan manual brew siap dinikmati.

Mari beralih ke kopinya. Untuk signature Es Kopi Susu Amat! rasanya luar biasa nikmat. Kopi, susu, dan gulanya memiliki takaran yang seimbang. Kadar manis yang tepat tanpa merusak cita rasa kopi itu sendiri membuat kopi ini akan disukai siapapun yang meminumnya. Disuguhkan di dalam plastic cup dengan logo Kopi Amat, sangat praktis untuk diminum di tempat ataupun di take away. Lanjut ke manual brew dengan biji kopi Bali-nya. Karena diproses dengan V60 method, kopi ini terasa ringan dengan rasa pahit dan asam. Dari wanginya, Sahabat Kopi bisa langsung mencium aroma kopi khas Bali.

Ada hal menarik di Kopi Amat. Di antara banyak side dish, mata saya tertuju pada menu Lekker Story. Ada 35 pilihan rasa lekker mulai dari yang manis hingga gurih. Saya memesan rasa pisang coklat dan strawberry. Dengan harga yang sangat affordable, Lekker Story dari Kopi Amat berhasil membuat saya bernostalgia kembali ke zaman sekolah dulu. Lekker yang garing dengan isian yang manis merupakan kombinasi tepat yang harus Sahabat Kopi coba disini. Sangat menarik dan cocok untuk dijadikan teman minum kopi.

Selain Lekker Story, ada pula Otak-Otak Goreng, Singkong Goreng, Cireng Bumbu Rujak, dan lain-lainnya sebagai menu side dish. Nah, jika Sahabat Kopi lapar, Kopi Amat siap menyajikan makanan berat seperti Nasi Goreng, Mie Goreng, Bihun Goreng, hingga Kwetiau loh! Lidah Sahabat Kopi akan dimanjakan habis-habisan dengan menu-menu enak dari Kopi Amat!

Pasti penasaran ya berapa harga menu di Kopi Amat? Untuk minuman, Kopi Amat memberikan harga dari 18 ribu hingga 33 ribu rupiah. untuk snack dan makanannya dari harga 4 ribu rupiah hingga 28 ribu rupiah. Cukup affordable, kan? Menu yang lengkap, ambience yang cozy, barista yang ramah, siapa yang bisa menolak ajakan untuk berkunjung ke coffee shop satu ini? Jangan lupa berswafoto juga ya jika mampir! Jadi, siap meneguk kopi nikmat di Kopi Amat weekend ini, Sahabat Kopi?

Sekian dulu coffee-travel-guidance dari Rekonsiliasi Kopi ya! Apa? Masih kurang? Tenang aja! Next episode Rekonsiliasi Kopi siap memberikan informasi terkait toko-toko kopi yang berada di Jakarta dan sekitarnya. So stay tune and enjoy your coffee, Sahabat Kopi!

Hasrat ingin punya tempat singgah untuk ngopi di dekat rumah membuat saya akhirnya menemukan coffee shop ini. Berbekal informasi dari teman saya –yang beberapa kali in frame di blog ini, Pandu, saya akhirnya siap membagikan informasi mengenai coffee shop ini. Kopi Fisi, terletak di Jalan H. Batong Raya No.07C, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, adalah coffee shop kecil dengan konsep yang cukup matang. Coffee shop yang terbilang baru ini siap menyeduh kopi nikmat untuk para Sahabat Kopi setiap hari Senin sampai hari Sabtu pukul 7 pagi hingga 10 malam dan hari Minggu atau hari libur nasional pukul 9 pagi hingga 9 malam. Berbeda dengan coffee shop yang buka hingga tengah malam, jam operasional Kopi Fisi cukup efektif menurut saya, mengingat letaknya yang dikelilingi rumah-rumah warga dan beberapa residence.

Mari bahas kualitas tempatnya. Tembok berwarna putih dan abu-abu menonjolkan kesan bahwa Kopi Fisi adalah coffee shop minimalis. Dengan beberapa furniture berwarna putih, hitam, dan coklat, semakin menekankan konsep sederhana namun nyaman. Dengan beberapa quotes-quotes yang dibuat dengan teknik hand-lettering yang menempel di dinding-dindingnya menjadikan Kopi Fisi sangat insta-genic untuk dijadikan background foto atau sekadar upload lokasi di Insta Story Sahabat Kopi. Ditambah fasilitas stop kontak yang banyak dan toilet yang bersih membuat Kopi Fisi layak dijadikan “rumah singgah” bagi Sahabat Kopi.

Beralih ke meja barista yang tergabung dengan meja kasir. Ada bebeberapa lembar menu yang disuguhkan. Di samping meja kasir, terdapat mesin penggiling kopi berwarna hitam dan putih, juga ada cangkir-cangkir cantik yang disusun diatas salah satu mesin pembuat kopi. Di belakangnya terdapat beberapa syrup yang terjejer rapi. Coffee shop ini sangat rapi dan bersih. “Minuman spesial kita adalah Kopi Impian dan Cokelat Impian, Kak,” sapa baristanya ramah.

Kopi Impian adalah kopi susu khas Kopi Fisi, begitupun Cokelat Impian. Dua minuman ini siap menemani Sahabat Kopi yang berkunjung ke Kopi Fisi untuk mencari impian berserta visi misi hidup, mungkin haha. Saya memesan Cokelat Impian, Kopi Impian, dan pastinya Affogato. Konsep Kopi Impian sama dengan kopi susu cup lainnya, rasanya cukup ringan dan nikmat. Cokelat Impian-nya jadi favorit saya sejauh ini. Adalah cokelat yang dipadukan dengan susu. Rasanya sangat tepat! Manis namun tetap meninggalkan kesan pahit dari cokelat. Cokelat Impian milik Kopi Fisi adalah juaranya.

Affogato tentu juga butuh asupan Affogato di tiap café, ya kan? Untuk Affogato-nya, terdiri dari dua scoop ice cream vanilla dengan satu shot espresso. Entah saat itu saya sudah terlalu banyak mengonsumsi kafein atau bagaimana, tapi saya merasa satu shot espresso yang disajikan saat itu terlalu banyak untuk dua scoop ice cream vanilla yang tidak begitu besar. Entahlah, tapi saya tetap menyukainya.

Sahabat Kopi mungkin pernah merasa telah melampaui batas kafein dalam sehari, ya kan? Tenang saja, Sahabat Kopi tetap bisa berkunjung untuk menikmati beberapa minuman non-coffee dari Kopi Fisi ini. Ada Teh Buah Fisi yaitu green tea dengan rasa mix fruits yang pastinya segar jika diminum siang hari. Juga ada Teh Soda Lychee dan Cokelat Impian yang worth to try pastinya!

Kopi Fisi juga menyajikan beberapa side dish. Mulai dari yang manis-manis seperti cake, pastry, dan roti bakar dengan berbagai selai. Juga ada savory side dish seperti dim sum, French fries, sosis goreng, dan masih banyak yang lainnya. Bahkan Kopi Fisi juga menyediakan Nasi Rames dan Fruit Platter loh! DIjamin, Sahabat Kopi tidak akan merasakan kelaparan karena Kopi Fisi siap menghidangkan makanan-makanan yang lezat pastinya.

Nah, ada yang berbeda nih dari Coffee-Travel-Guidance kali ini. Biasanya saya hanya akan memberikan kisaran harga menu, tapi kali ini saya akan menampilkan foto menu berikut dengan harganya juga. Untuk harganya menurut saya sebanding dengan rasa, fasilitas, dan suasana yang disajikan oleh Kopi Fisi. Jadi, siap kan ngopi di Kopi Fisi weekend ini? Jangan lupa berswafoto di spot-spot cantiknya juga ya, Sahabat Kopi!

Sekian dulu coffee-travel-guidance dari Rekonsiliasi Kopi ya! Apa? Masih kurang? Tenang aja! Next episode Rekonsiliasi Kopi siap memberikan informasi terkait toko-toko kopi yang berada di Jakarta dan sekitarnya. So stay tune and enjoy your coffee, Sahabat Kopi!